Selasa, Juli 06, 2010

Muhasabah Cinta

Photobucket






1. Aku di hadapanmu, Ukhti
Aku sudah menyiapkan diri untuk tidak menjadi siapapun di hadapanmu. Tidak menjadi kerikil di jalan hidupmu, jika aku sedemikian kasarnya. Tidak juga menjadi kabut penghalang ukhti, kalau aku sedemikian kabur dan dingin...

2. Tentang Kesendirian dan Cinta
- Kesendirian itu memiliki tangan-tangan yang halus seperti sutera. Tetapi dengan jari jemari yang kuat. Ia  mencengkeram hatiku, serta membuat hatiku sakit dan luka.kesendirian adalah sekutu duka sekaligus sahabat kegirangan ruhani
- kesendirian adalah sunyi, dan cinta yang mengisinya.
- kita harus tahu akan pedoman hidup paling pilu: bab ke-1 dari CINTA adalah belajar melepaskan. Bukan menggenggam, apalagi melampiaskan ....
- kesendirian ...... tenang saja.
- Cinta adalah ketika kita berhenti memilih, cinta yang Lillahi Ta'alaa.dan cinta, perlu dikatakan !!!
-cinta menimbulkan segudang kata tanya. Mampukah engkau menjawab atasNya? Mampukah kau memaparkan rahasia-rahasianya? Ketahuilah, cinta sejati membuat jiwa dan ruhmu kukuh di atas taliNya.membuat ragamu berambisi mengejar surgaNya.

3. Benarkah rasa cinta yang tak terkatakan jauh lebih berharga dari cinta yang terurai kata-kata?
- kalau hal pertama benar, berarti seorang pecinta dengan segala amanah yang diembannya, adalah seseorang yang merugi dan pantas menyesal. Karena telah mengungkapkan cinta yang 'tak seharusnya' itu. Kalau hal kedua yang benar, maka dia juga bukan orang yang beruntung. Karena dari pada banyak berkata-kata, berarti banyak pula dusta yang terselip di dalamnya. Kata-kata cinta adalah racun/mantra yang meninabobokan para pecinta, benarkah?
ah....semoga kau dan aku bukan termasuk di dalamnya.
- Bukan seperti itu teman, lagu bukanlah lagu jika belum disuarakan. Cinta bukanlah cinta jika belum dikatakan..... Bohong bila memendamnya kita bisa cukup bahagia. Jika tak terkatakan itu dapat menyiksa, kenapa tidak dikatakan? Cinta yang terkatakan jadi dusta? Bukan cinta itu namanya! Cinta adalah ketika kita berhenti memilih, cinta yang Lillahi Ta'alaa.dan cinta, perlu dikatakan !!!

3- seharusnya aku tak sebodoh angsa itu
- seekor angsa bertanya kepada langit, mana yang lebih putih, buluk atau awan-awanmu? Tetapi tak perlu lagi jawaban, karena hari jadi mendung, awan berubah kelabu dan langit menjadi gelap. Tidak sepotong awan putih pun bertengger di atas. Semuanya menghitam dan kemudian tercurah ke bumi dalam tirai hujan yang berkepanjangan.angsa itu tertawa karena merasa dirinya lebih putih, lantas menyeret anak-anaknya berlarian ke tanah lapang dan bermain dalam gelora hujan. Sampai hari terang kembali dan langit terasa baru selesai dicuci. Begitu jernih merentang dalam, dengan awan-awan putih yang tipis runcing serta bening, seperti terpahat di dalam langit ketujuh membuat angsa itu tertegun kembali dan berfikir, yang lebih dahsyat bukan yang lebih putih, tetapi yang sempat memutih setelah sempat menjadi hitam. Ia pun mengangguk sambil menunduk dan memberi hormat kepada awan-awan itu. Putih bukan hanya kesucian tapi juga keteguhan

4.Obat Lara
- Bukankah matahari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya, malam pun masih indah bintang gemintang keperakan, dan kicau bening burung malam selalu riang mencandai sang rembulan. aku ciptakan bait puisi ini untukmu :
tatap aku dalam bening rasa
dalam laksa sendiri
sepiku kan kau temui; dalam
waktu paruh masa lalu, sekarang - mendatang
; cita lara
jadi, tetaplah tersenyum. senyumlah laksana senyum penuh pesona butir embun yang selalu setia melantunkan tasbih dan tahmid di kala shubuh. Jangan kau sembunyikan barang sekejap simpul senyummu. Meski duka memeluk penuh. Bukankah di panggung ini hanya lahir 2 cerita kisah kasih : bermain sungguh-sungguh, atau tidak sama sekali. Bila cinta diukur dan dilihat dari segi fisik, dari segi materi. Maka betapa banyak korban-korban cinta. Betapa bnyak bumi akan dipenuhi dengan air mata kesedihan dan penyesalan. Banyak pena yang diperlukan utk menulis ratapan sedih maupun kutukan.dan berapa banyak jiwa-jiwa yang merana. Hapuslah air mata di pipi. Hilangkan lara di hati hingga akan dirimu rasakan tak ada lagi gejolak, keresahan, kegamangan atau pun kegelisahan. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup, hingga dirimu temukan rahasia kehidupan bahwa semua ini adalah tanda kebesara hati dan jiwa. Semoga.
- pasti ada yang akan mengisi puzzle hatimu yang terserak hingga kembali utuh. Aq percaya Allah sedang mempersiapkan yang terbaik buatmu. yang terserak pasti akan tersusun, kamu hanya belum menemukan serpihannya.
-ketika engkau berjalan melalui badai, tegakkan kepalamu tinggi tinggi dan jangan takut pada gelap. Ketika badai berakhir, akan ada langit keemasan dan lagu manis dari burung perindu. Teruslah berjalan melewati angin, teruslah berjalan melewati hujan, meskipun mimpimu terlempar dan terhempas. Terus jalan, terus jalan dengan harapan di hatimu. Dan engkau tak akan berjalan sendiri. Bila ingin melihat pelangi, bersiaplah menghadapi gerimis dan hujan. Jika kita terus bersama, aku tahu mimpi tak akan pernah pupus. Ketika kita dalam gelap, akan kita temukan matahari. dalam gelap akan kita temukan cahaya menghangati hati kita, siapa saja.
-selama hidup masih dikandung perjuangan
mata pena ini takkan pernah henti meneteskan
apa yang terungkap,
                             terbaca,
                                         dari lugu dan picik tafsiran hidup

takdirku takkan pernah habis

meski kau tumpahkan encer pikiran dalam kenyataan:
hidup adalah kenyataan2
yang arus dihadapai dengan impian2

takdirku takkan pernah habis,

selama cintaku diikat dengan nurani kata2
dan kau mengnaliku dalan wujud apresiasi

5-huh....tak sangka kau ....
katakan padaNya
aku bisa mencintai
bagai ranting pada kenari
hanya untukmu

terseringai mayat nurani
jujurlah!
hijau itu ada
sebelum kuning membawa

namun ......
katakan padanya
aku mencintainya
bagai cucuk pada paruh
hanya untukMu


1 Jejak:

Rubiyant|Photo mengatakan...

Salam kenal, keren kata-katanya dalam dan penuh makna .....

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana