Hujan, adakah yang ingin kau sampaikan?
Untuk hatiku yang malang
Meminta gerimispun tak kau berikan
Malah kau curahkan lebatnya badai taufan
Hujan, adakah kau merasakan?
Di sini Dewi begitu mengkhawairkan Dewanya
Ia rela mati, ia rela ditinggal pergi
Asal sang Dewa pujaan hati temukan kedamaiannya yang hakiki
Hujan, takkah kau iri hati?
Deras rinaimu terkalahkan air mataku
Yang tak berhenti membadai dengar Dewanyatak jua letih menangis
Curahan kabutmu terkalahkan debur resahku
Yang tak usai melihat Dewaku rapuh dan kuyu
Hujan, benar kau hanya datang dan pergi dengan beitu saja
Tapi kau telah jadi saksiku dalam perjuangkan cinta
Kini hatiku hanya bisa diam tertusuk sembilu tanpa ragu
Kuingin pinta pada Tuhan
Jadikan saja aku sebagai arca batu
Yang selalu bergetar menahan pilu
~ Thiya Renjana ~
23 Januari 2007, 09:05 AM
0 Jejak:
Posting Komentar