Bisa jadi nanti,
sunyi paling sunyi tak lagi bisa dikenali.
Tersebab luka satu dada, dan
Angkuh yang kau bawa terus saja
berjelaga di belakang kepala
Bisa jadi nanti,
tak berarti cerita yang kudaraskan
Bersama jejak Surabaya-Madura yang tak berhasil
kuhimpunkan
Hingga puisi paling puisi dilangitkan
Bisa jadi nanti, setelah hujan kemarin
Jelas semua pekerjaan tak pernah selesai; mencintai abadi.
Hujan kemarin, obat paling
mesra untuk menyembuhkan luka
Sebab sabda kabut gunung belakang rumah,
Bukan dendam, tapi cinta yang mesti kita rawat.
~ Thiya Renjana ~
Bandung, 29012011, 07:30 PM
Kemari genggam tanganku,
dan jadilah sahabatku....
0 Jejak:
Posting Komentar