Bandung hujan deras kini. Lagi, termangu ku di kisi jendela sunyi. Memandangi curahnya yang ritmis hingga ke hati. Dingin...
Suga Adiswara
dingin, menyeruak benak. menyisir pelipir hati. pada ruang2 lengang, mendekap senyap
Thiya Renjana
Pada ruang2 lengang, meminang senyap dan temaram...
Tapi hujan sudah berjanji, mendungnya akan menggamit pelangi.
Seperti senyummu. Yang sentiasa terentas di balik sunyi.
Satu rindu. Satu keniscayaan yang sangat.
Ya, ternyata hujan memang bisa menulis rasa rindu.
Rinduku...
Tapi hujan sudah berjanji, mendungnya akan menggamit pelangi.
Seperti senyummu. Yang sentiasa terentas di balik sunyi.
Satu rindu. Satu keniscayaan yang sangat.
Ya, ternyata hujan memang bisa menulis rasa rindu.
Rinduku...
Suga Adiswara
Rinduku,
seperti tunas
meretas langit, menuntaskan bait2 kerinduan di tiap dedaunannya
pada dahan,
kupanjat jalan
menuju sang tercinta
yang bertahta di binar kejora
seperti tunas
meretas langit, menuntaskan bait2 kerinduan di tiap dedaunannya
pada dahan,
kupanjat jalan
menuju sang tercinta
yang bertahta di binar kejora
Thiya Renjana
Biarkan kenangan itu membatu;
Biarkan rindu itu menggumpal-menderu;
Biarkan cinta di dadamu mengharu-biru.
Toh, dunialah yang kan memilih,
siapa dengan siapa kan bertemu...
Biarkan rindu itu menggumpal-menderu;
Biarkan cinta di dadamu mengharu-biru.
Toh, dunialah yang kan memilih,
siapa dengan siapa kan bertemu...
*) disalin dari: http://thiyarenjana.multiply.com/notes/item/89
0 Jejak:
Posting Komentar