Selamat datang di hati tempatnya para pemimpi.... Sajak-sajak ini hanyalah renik dari hidup yang sesungguhnya. Sebutir debu di tengah Sahara yang berbisik halus nyaris tak terdengar. Namun setidaknya, ia mencoba berkata-kata. Dan semoga ini ada gunanya...
Di sini aku dan engkau menyelipkan rindu...
Go follow me on Twitter @ThiyaRenjana And mention me if you want me to followback, hatur tengkyu ˆ⌣ˆ Follow @ThiyaRenjana
Siluet...
Perkenalkan….. Akulah Mahadewi. Nirwanaku adalah ilusi. Kerajaanku adalah imaji. Laskarku aksara. Bentengku kata-kata. Barang siapa berani masuk dalam wilayah. Akan kudera dengan sehunus renjana……
Akulah mahadewi. Walau kerajaanku hancur. Tahtaku runtuh. Aku tetap Mahadewi. Tanpa prajurit. Hulubalang. Juga dayang-dayang. Karena kumasih miliki ilusi, Imaji, Dan selangit mimpi. Senjataku masih tersisa. Walau hanya sebilah renjana…..
Akulah Mahadewi. Setelah datang jeda panjang, Kini melenggang kembali.. Melepaskan diri dari kurungan benak.. Setelah pernah tersungkur, Pasti bangkit lagi. Karena wujud nirwana ilusiku, Juga laskar aksaraku, Melengkap, mengutuh. Siap berlarian bebas di alam madah.. Masih dengan pusakanya yang tersisa. Sebuah renjana……
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang yang dungu (sesat). Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah, dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya) ? kecuali orang-orang (penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapatkan kemenangan setelah terdzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS. Asy-Syu’ara: 224-227)
Hak cipta dilindungi UU Hak Cipta. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, mengutip, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud maka ia adalah tersangka penjahat privacy dan telah melakukan tindak penipuan hati nurani.
0 Jejak:
Posting Komentar