Selasa, Februari 15, 2011

dan bahasa itu bernama Cinta


“Dan ketika kami memutuskan saling mengerti, kami biarkan dua hati kami bicara : tentang impian-impian kami, tentang hasrat dan kerinduan, kemudian kami menjadi takjub, karena ternyata kami begitu berbeda, sekaligus juga begitu serasi. Maka kamipun berjanji untuk menyatukan hati kami dalam suatu bahtera, agar yang berbeda, meski berbeda namun jadi serasi, agar yang kosong, dapat terisi dengan sempurna, agar segala impian dapat kami wujudkan berdua.. Karena perbedaan kami bukanlah kendala selagi kami masih memakai bahasa yang sama dan bahasa itu bernama Cinta.”
— Kahlil Gibran —

0 Jejak:

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana