Minggu, Februari 21, 2010

Antara Ada dan Tiada

Photobucket

Thiya Renjana सितारा
~ Dipingit pada puisi-puisi di pinggiran kejenuhan kalbu. Tangan-tangan kita iringi sang surya, bawakan sekerat kejenuhan gelisah, hari-hari yang lelah. Satu kata, seribu kata, apapun yang kusimpan dalam debu, katakan bahwa tiada nafasku akan tertinggal walau mentari terus tenggelam...
 Antara ada dan tiada jahirku akan menghidup untuk mekar pada halaman-halaman karya...

Moentero De' Ahmed
Dan diketika relungmu terk0yak kerana terjebak dalam keadaan yg tak layak bgimu, jangan biarkan hatimu termenung, k0s0ng, rubahlah dgn merenung! Biar sundel b0l0ng bengung! Alihkan kata hatimu menjadi teriakan d0'a2 yg sanggup menggetarkan langit ke tjuh!.


Ahmad Zainul Muttaqin
Kala satu bait puisi menghujam dalam kalbu,sekujur tubuh gemetar menela'ah keagungan karya seorang Renjana.*


Pujangga Rindu
.....
dan semoga dalam nyala puisi, selalu ada percikan hati. maka dalam jejak sajakmu, sungguh pernah dulu aku bekaca, memunguti sepotong-sepotong tubuhku yg tak lelah mencintai airmata. maka hanyutkanlah rasa ini ke sungai, biar hilir mengaliri segala resah yg membuncah tiba-tiba, dan pada pertemuan rindu di muara, puisimu menjelma cahaya.
.....


Thiya Renjana सितारा
namun cahaya itu tak pernah sampai kudekap.
batas lengkungnya melambaikan angin dingin di bilik jantungku membuat hati-hati ini seakan tertinggal.
Menemukanmu. Waktu musim tetap berubah..


Moentero De' Ahmed
Jangan sampai kau peluk cahaya itu, biarkan ia datang dan menghancurkan kelam, hancur bak batu pualam:)


Thiya Renjana सितारा
memeluk cahaya seperti memeluk mimpi
tak takut aku pada kelam
sebab hatiku sudah pualam
menggurat ceritanya dalam buram
malam-malam aku tahu ia menunggu...
bertahta andromeda menyisi spasi teluk sang dewi
Ah, akulah yang tak lelah
Merunuti sendiri di padmasana hati
Dapatkah mereka rasakan?


Moentero De' Ahmed
Hati laksana pualam, hmmm...Namun, Kelam tak sanggap kau jadikan terang, tak kuasa dikau merubah menjadi pualam berkilauan permadani, karena kelam tak kau hancurkan dengan sinar imani, kau hanya menambahnya dengan egoisasi, emosi, dan ( Terlalau banyak maem nasi ^_^)....Apakah itu yang kau banggakan? Dan....... Kau menganggap hatimu telah pualam??

Sombong!!!!

hatimu penuh kekesalan dan gelisah, seakan menunjukkan drimu telah kalah, lemah!! ha ha ha ha
Semua mendengarkan ocehan hatimu, apalagi si dia:^_*...


0 Jejak:

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana