dini hari
Akhirnya tiba suatu saat yang tak kuinginkan,
kaki itu memberi jejak dalam perjalanan pasirku.
Kabut semakin turun perlahan-lahan di bukit kasih.
Tak ada yang tahu kecuali kita,
apakah kau merasakan?
Kini bunga itu indah semakin sempurna
tapi hanya mata-mata surga yang boleh membelainya.
Aku ingin tapi jariku cukup mengerti
Aku hanya bisa mencium harum bunga itu.
Bagian bunga yang tumbuh tanpa tangan-tanganku
13:05
Jalan setapak itu tak memiliki jejak.
Sama sekali.
Hanya bianglala yang menyanyikan tiap-tiap kisah masa silam
Lalu bagaimana sebuah legenda menemukan hulunya?
Di bawah kangkangan bulan yang menggelayut liat,
aku hanya menemukan siluet yang terserpih-serpih....
Tapi tapak-tapak itu akan memberi banyak arti
di setiap likuan yang tak pasti,
Hingga mata suram akan tahu arah
walau sinar keduanya membutaLegenda itu tak pernah ada bagi yang tak merasa
angin yang membawa serpihan debu di padang surga.
Legenda itu akan nyata memiliki sayap-sayap bernyawa.
Aku percaya...
Hey, siapa yang mengetuk mimpiku?
Tak perlu menunggu-nunggu cerita yang baru terpintal.
Jejaki saja langit yang menebar kemarau,
karena hutan tak kan memeluk angin jika hanya membawa aroma binasa bagi rantingnya
maka kaupun akan bisa memintal sendiri sebuah cerita demi ocehan otentik musim yang tak bersayap
Mimpi tak perlu diketuk
karena ia akan datang sendiri saat mata-mata mulai memejam sementara
Kini aku bertepuk bukan di musim panas
tapi musim yang dingin yang membuatku menyelimut
Hutan itu memang tak memeluk angin
tapi daunnya merasakan apa yang menyentuh
Biarkan ranting itu patah karena
nanti akan terganti ranting yang kokoh walau
nanti akan patah jua.
Tapi ini hanyalah usaha.
Ijinkan aku membunuh seluruh inderaku.
Aku tak ingin lagi memoles kata-kata yang hanya dilacurkan mulut tamak saja
Tiap hari,
tak kunjung kukenali
Tinggal hati,
yang tak kenal kata lagi
Jangan kau lakukan!
Karena kau bukan hanya memusnahkan rasa inginmu
tapi kau juga akan menghilangkan risalah jiwaku
Menundukkan kepala tegakku
dan menghitamkan jalan oborku
Kau akan mengerti
seperti aku mengerti
0 Jejak:
Posting Komentar