Dengan cinta kuubah debu menjadi permata
Dengan cinta kuubah luka dan hati yang merintih
menjadi Sultan Sanjar
Lihatlah....
dengan cinta kuubah seratus biara menjadi mesjid
seratus gantungan menjadi mimbar
Dengan cinta kuubah duka menjadi sukacita dan kesesatan menjadi petunjuk
kuubah serigala menjadi Yusuf dan racun menjadi gula!
Dengan cinta wahai langit, kuubah duri menjadi yasmin
(Jalalludin Rumi)
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang yang dungu (sesat). Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah, dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya) ? kecuali orang-orang (penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapatkan kemenangan setelah terdzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS. Asy-Syu’ara: 224-227)
Atom Feed (xml)
0 Jejak:
Posting Komentar