Minggu, November 20, 2011

Bertemu Kembali Dewa



TR
... Seringkali aku merasa, bahwa dapat bertemu denganmu adalah juga termasuk salah satu doaku yang terkabulkan.

ATM
Setiap waktu kucoba berlari namun bayangnya terus menertawakan keangkuhanku. Kini dia kembli dalam wajah barunya... 
saat itu semua berdawai dalam nyanyian hati, rindu, bahagia bahkan tersenyum yang merekah.

TR
Wajah baru yang tentu lebih pandai menggagahkan diri, dari tempa jejalan luka juga patah hati.

ATM
Namun wajah yang pandai itu masih memberikan senyuman kecil walau dahulu dia memalingkan wajahnya sendiri dari tatapan dewa.

TR
Tentu saja, senyuman kecil itu adalah kemenangan hatinya. Sebab ini hidupnya, ia yang akan membuatnya menyenangkan. Sendirian.

ATM
Senyuman bukan hanya untuk dirinya tapi ada kebahagian yang dimiliki ornag di sampingnya. Senyummu telah menawarkan air susu yang tinggal setetes...
Mentari masih menemaniku di sini sambil menunggu angan yang membawakan sosok jubah ungunya.

TR
Tetesan air susu yang telah tawar itu akan menjadi getah-getah yang membungkam kenangan. Lalu kenapa tidak kau ganti saja dengan air susu yang masih baru? Yang manisnya sampai ke ujung rinduku?

ATM
.....angkuh katanya sedang dalam jalanku hanya ada terjal yang menjatuhkan langkahku. Apa salah jika diriku angkuh dalam menaklukkan dunia, sedang akulah pemimpin.
Air susu itu telah lama tak kutemukan cuma danau kering yang tawar kuminum, sedang aku masih kehausan dalam ketenangan. Kau telah membawa semua air susu itu sampai tak tersisa .... Lalu bagaimana aku harus menemukannya lagi...

*)Duet bersama Sabri ATM pada status Facebook 20112011 - 11:31AM

0 Jejak:

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana