Rabu, April 06, 2011

Sajak Bebuku, episode dua


17:47
... Aku merasa begitu kecil di antara lembar-lembar buku.
Padahal, sehuruf rasanya satu eon buatmu.
Karena kenangan menulisnya lurus-lurus.
Oleh waktu. Oleh rindu.

17:56
... Kalau masa depan cuma judul baru,
lalu bagaimana dengan paragraf pertama halaman sekian yang
takkan pernah habis kubaca?
Kemudian berpendaran melintas perpustakaan waktu dan berteriak aku cinta!

18:02
‎... Buku telah mengatakan padaku,
bahwa masa lalu dan masa depan hanyalah distraksi,
menarik kita ke dalam abstraksi mental yang tidak nyata.
Tidak ada yang lebih penting daripada saat ini.

18:24
... Dengan bab yang berbeda.
Angka bergejolak di bawah permukaan.
Aksara mencuat ke tiap halaman.
Aku membaca lamat-lamat.
Tak tergurat cinta dan percaya.
Mampu menyusun mengutuh buku tanpa dibantu siapa-siapa.

~ Thiya Renjana ~
Padmasanaku, Bandung. 06042011 : jelang senja

3 Jejak:

Annur Shah mengatakan...

wow..bagus....
ehhe selalu tersanjung kalo kesini dibuatnya melayang...layang

aku sambil belajar disini nih.. oiyah mau tanya sekalian

eon buatmu maksud eon ????

hehhe

Semesta Renjana mengatakan...

EON = satuan tahun sebanyak 10juta. Atau 10.000.000 tahun :)

Bonitnotz mengatakan...

Subhanallah... nice'... renungan yg indah penuturan yang sederhana namun merenggut jiwa... ^_^

sukaaaaaa... :D
slm persohiblogan...

izin follow thiya... n follow balik yaa... im waiting...
thx b4.. ^_*

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana