Jumat, Mei 07, 2010

Sedang siuman bersama NJ

Photobucket


mencoba siuman
oleh NJ

mari sayang
cakari diri masing-masing
jambaki setiap keindahan
bosan, kita telan pelan-pelan.

usir saja, anak-anak itu
yang hendak kembali
dengan warna tak murni
lalu amini makna, abu-abu

aku dalam tamanku, kumbang
kau dalam danaumu, ikan
kumbang dan ikan-ikan
tanpa anak-anak
menjadi kanak-kanak

mari sayang
peluk itu kegetiran
sebab kita tahu, kan!
air menjadi darah
darah menjadi nanah

bunuh diri
sempurnakan tinta api

Thiya Renjana

Sempurnakan tinta api, untuk menulisi sedepa sisi hati . Melamar senyap dan kutaruh di pangkuan sepi.

Mari sayang, ulurkan tanganmu, maafkan tangisku..
Kemari kita siuman dari mimpi. Berdua menjalani ranah reality...

NJ
Ini tanganku, tak jadi kau gamit sayapku?

Thiya Renjana
Dengan apa kugamit sayapmu, sedang anginku enggan menjejak di debuku

NJ
Ah, cukuplah senyummu.. Membawa angin, bahkan dalam bukitmu.. Manis

Thiya Renjana
Inilah senyumku.. Yang kuukir dengan bianglala putih dan segaris senja yang saga. Hanya agar kau paham. Bukit ini hampir purna dengan lega yang akan kita lunaskan.

NJ
Semakin aku larut dalam senyummu.. Sebab awalku sepi pada tubir bibirmu. Adakah akhirku menjamah sepimu.. Ah, langit masihlah ragu berkaca.

Thiya Renjana
Berkacalah pada jiwaku.. Awan biru mengintip malu. Kenapa harus biru? Karena sudah kubilang, biru itu hatiku. Biarkan larut itu memadu dengannya, bibiru takkan lelah untuk itu

NJ
Ada getar yang sulit kueja.. Bahkan tiap geraknya sungguh mengejutkan.. O biru hatikukah yang membuat mawar tak jadi layu.. Sungguh ingin kuraih itu.

Thiya Renjana
Ini hatiku, yang kubaluri dengan rindu. Hanya satu. Kenapa masih kau pinta jua? Bukanah sesungguhnyalah kita bukan debu. Meski kitatelah renta dan kelabu..

NJ
O betapa merdu lagu rindu dalam hatimu.. Lalu kenapa kau tanya kenapa aku meminta? Sungguhpun, seolah atau entah kita debu.. Ingin kupetik mawar itu.. Tak peduli kerentaan mengganggu.

*) Sedang siuman bersama NJ

**) quote disadur dari notes NJ di sini mencoba siuman

1 Jejak:

Anonim mengatakan...

Distress ferments the humors, casts them into their right channels, throws off redundancies, and helps feather in those secretive distributions, without which the association cannot subsist in its vigor, nor the soul dissimulate with cheerfulness.

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana