Sabtu, Januari 23, 2010

Resahku [part two]

24 Januari jam 7:50

Ada kata yang tak pernah mampu terusik
Meski senja datang…
Meski langit segera kelam
Tersimpan rapi di dalam hati yang sepi
Hari-hari berlalu tanpa sempat tuk tau
Akankah saatnya tiba…
Atau hanya penantian saja
Sembari berucap “Slalu kan kutunggu”
Satu kata yang tak ingin bisa terusik
Terajut oleh penantian…
Berpondasikan harapan…
Berselimut indah sebuah cinta putih
Hari-hari menjauh terlebih saat itu
Terbang lepas ke langit bebas
Tanpa sebuah kalimat jelas
Kecuali bahwa cinta kan bertemu
Selalu…
Jika memang Tuhan menakdirkan satu
Selalu…
Tak peduli berapapun lamanya waktu



-------------

24 Januari jam 7:54

Tak kuasa ku menahan langkah, tak kuasa ku menepis rasa, bayangmu selalu hantui tidurku mengusik kala kuterlelap…
Akankah kau tau? Akankah terbesit dihatimu? Apa yg kurasakan saat ini…
Akankah kau peduli,apa yg sedang kulukis di sebidang kanvas ini?
Takkan pernah kumengeluh, dengan apa yang kurasa. Takkan juga kulari, dari kenyataan yg ada…
Ku kan tetap menanti jawabmu, ku kan tetap ada untukmu sampe ajalku.
Lukisanmu kan ku pasang di dinding ruang hatiku, kan kuhiasi dengan untaian kata cinta, hingga akhirnya nanti kubisa tuk milikimu…

-------------




24 Januari jam 8:08

ketika mata ini mulai terbuka…
wajahmu melintas…
sepintas aq berharap…
agar tak kau hantui lagi…
tapi mustahil…
nama dan gambar mu,,,
melayang di hati ku…
seiring pancaran mentari…
senandung rindu pun mengalun,,,
hati ku benar2 terjerat…
berteriak histeris…
memanggil cinta mu…
hati ku sungguh2 tersihir…
pikiran ku padamu…
menunggu cintamu…

*dikirim oleh entah siapa [the secret admirer?] via PM FB

0 Jejak:

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana