kau kilapan cahaya di saat gelap mendominasi ruang waktuku
kini, justru melalui setiap terang yang menuntun mataku,
aku terus merindukan itu...
seperti bintang di langit
dalam jarak bintang ke bintang itulah
di mataku rindu
di degup jantungku rindu
di setiap kataku rindu
demikianlah aku sering mencari gelap
dan merindukan berkas yang jarang lagi ku dapat
Kamu. Kita lebih luas dari yg kita kira. Melebihi semesta, bulan, dan bintang. Bila ia tenggelam, tak kan pernah membuatku bimbang.
ah, keteguhanmu itulah yang menempa hatiku berkali-kali
di atas kobaran api
Kau salah, purnama! Bukankah keteguhanmu yg selalu membuat malaikat iri hati?
ah, rupanya kau sedang berdialog dengan purnama lainnya... aku hanya purnama yang harus selalu bersembunyi di balik hijab awan malam...
Hei.. Aku kenal siapa Purnamaku. Ia tak serapuh itu. Kau kenapa?
0 Jejak:
Posting Komentar