Jumat, Januari 01, 2010

Dialog Dua Hati [2]




: Purnama,

Sedalam samuderakah
Seluas langit di angkasa
Engkau mengharapnya
atau.. hanyalah seberkas cahaya senja
Kau hadirkan ia dalam malam yang indah
Dalam purnama, yang aku sendiri melupakanmu tak pernah

Aku berharap kau takkan menyentuhku
Bila kau tak bisa
dan.. jangan siksa aku begini
Bila, kau telah berubah

Aku ingin kau pahami di setiap tangisku

Oh..
Apa ada salah dengan jiwaku
Mengerti kau begitu tabah
Kau yang slalu menengadah
pada Dia Yang Paham S'gala Gundah

Dalam fajar, senja dan dhuha
Kau melintas bak lentera yang indah
Kala dunia tak pun cerah
Menanti kau berubah
Adalah takkan lelah



: Bintang,

Nyata...
Aku hanyalah sirna
Bak cahaya di purnama
yang indah,
di latar gerhana
Meraba setiap hempasan sapa
Mencari butir-butir ketegaran
Di antara mutiara-mutiara runtuhan
Yang resah, bagai mereka yang kalah

Ah..
Kenapakah kau tak mendesah
Padakulah yang resah
Kenapakah harus kau kunci
Gudang-gudang Qorun yang musnah
Kenapa kau tak merasa
Pada apalah jiwa tak lega

Tak kah kau mendekap aku
dalam aku yang lelah
Tak mampu melangkah
bagai sayap-sayap itu telah patah

Dan..
Kenapakah kau harus hadir untuk aku
Aku yang tak tahu
Fata.. atau,
aku yang tak rela
Bilakah kau harus tuk dia


0 Jejak:

Buku Tamu
Link To Me
Nasihat / Comment
Thiya's Plurk
Daftar Isi
   Koridor Silaturahim Semesta Sajak Renjana