Biarkan aku menjelma haurimu
Walau angin harus melesapkan embun
Sebab setiap deru suaramu
Berlesir di jelaga jiwaku
Juga kelebat bayang lakumu
Berjalin rapat-rapat di akal sadarku
Sungguh betapa tiada penyisip
Namun aku...
Haruslah puas dengan desau embun dingin
Yang terhela rantaing landai
Karena rasa ini... terantuk takdir
Lalu, siapa salah?
0 Jejak:
Posting Komentar